Saturday, 17 May 2014

makalah penyerapan,pencernaan mineral dan vitamin dalam tubuh


Makalah Ilmu Gizi Pangan
Pencernaan,Penyerapan Vitamin dan mineral

CG24



Nama kelompok 5:
Andika Gilang Nurmoyo                  1314051007
Amalia Romana
                               1314051009
Gita ayu ambarwati
                         1314051019
Nur Halimah                                      1314051035
Venni Elsa                                          1314051049


JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
 UNIVERSITAS LAMPUNG
2014
DAFTAR  ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang..............................................................................................1
B.     Tujuan............................................................................................................2
C.     Rumusan Masalah..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.   Sistem Pencernaan Manusia.........................................................................3
B.  Saluran Pencernaan Manusia .......................................................................3
C.  Proses Adsorpsi Dalam Tubuh Manusia.......................................................4
D.              Proses Pencernaan dan Penyerapan Vitamin................................................6
E.     Mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia............................................10
F.      Proses Penyerapan Mineral dalam Tubuh Manusia....................................11
G.    Macam-macam mineral yang diserap dalam tubuh manusia......................13
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan..................................................................................................17          
B.     Saran ...........................................................................................................17          
DAFTAR PUSTAKA






ii

Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penyusun, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul pencernaan dan penyerapan vitamin serta mineral guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Gizi Pangan.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu dan wawasan seputarpencernaan dan penyerapan vitamin,serta mineral dalam tubuh yang penyusun sajikan berdasarkan beberapa referensi.
Dalam kesempatan ini penyusun mengucapakan terimakasih kepada Yth:
1. Ibu Dr.Ir.Sussi Astuti, M.Si selaku dosen mata kuliah Ilmu Gizi Pangan,Universitas Lampung
2.      Rekan-rekan satu kelompok
3.      Serta pihak lain yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Makalah ini disusun dengan berbagai rintangan. Baik yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Penulis juga menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah, baik dari segi bahasan ataupun penulisannya. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga bermanfaat.




Bandar Lampung,Mei 2014



Penyusun

i
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Makhluk hidup, utamanya manusia pasti membutuhkan zat-zat tertentu dalam membantu aktivitas metabolisme dalam tubuhnya. Sehingga organ-organ manusia dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang kadang tidak disadari kerjanya, seperti penyerapan sari-sari makanan di usus, penghalusan makanan di lambung dan lain sebagainya.
Makanan harus mengalami berbagai perubahan di dalam saluran cerna hingga diperoleh bentuk – bentuk sederhana yang dapat diabsorpsi ke dalam darah untuk selanjutnya diangkat oleh darah atau limfe ke sel – sel tubuh. Perubahan – perubahan menjadi bentuk sederhana ini dilakukan melalui proses pencernaan di dalam saluran cerna. Pencernaan adalah sebuah proses metabolisme di mana suatu makhluk hidup memproses sebuah zat, dalam rangka untuk mengubah secara kimia atau mekanik sesuatu zat menjadi nutrisi. Pencernaan terjadi pada organisme multi sel, sel, dan tingkat sub-sel, biasanya pada hewan.
Pencernaan biasanya dibagi menjadi aktivitas mekanik dan kimia. Dalam kebanyakan vertebrata, pencernaan adalah suatu proses banyak-tingkat dalam sebuah sistem pencernaan, setelah ingesti dari bahan mentah, kebanyakan organisme lain. Proses ingesti biasanya melibatkan beberapa tipe manipulasi mekanik. Sistem pencernaan sendiri tidak dapat terlepas dari penyerapan (absorpsi) zat – zat gizi dari makanan yang dikonsumsi setiap harinya. Untuk menggunakan nutrisi yang terkandung di dalam setiap bahan pangan tentu diperlukan proses penyerapan. Penyerapan sendiri terjadi di usus halus, saat makanan yang dikonsumsi telah melewati sistem pencernaan tersebut.
Zat-zat yang sering digunakan tubuh dalam melakukan aktivitas antara lain, protein, lemak, vitamin, dan mineral.Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasioleh enzim. Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan panganan yang dikonsumsi
Mineral adalah kelompok mikronutrient bagi tubuh Anda, artinya hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil namun sangat berguna terutama untuk berjalannya metabolisme tubuh, misalnya magnesium yang berperan sebagai kunci penting bekerjanya enzim-enzim tubuh Anda terutama enzim-enzim penghasil energi tubuh.
Orang-orang yang awam biasanya masih kurang mengetahui mineral apa saja yang dibutuhkan oleh tubuh dan bagaimana proses penyerapan mineral dalam tubuh maka makalah ini disusun untuk peningkatan pengetahuan bersama.

B.      Tujuan
      Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.      Untuk  mengetahui proses pencernaan dan adsorpsi yang berlangsung di dalam tubuh manusia.
2.      Untuk mengetahui pentingnya mineral pada tubuh.
3.      Untuk mengetahui proses pencernaan adsorpsi mineral dalam tubuh manusia.


C.  Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini, sebagai berikut:
1.       Bagaimana proses pencernaan pada tubuh manusia?
2.       Bagaimana proses adsorpsi pada tubuh?
3.   Mineral apa saja yang dibutuhkan oleh tubuh?
4.   Bagaimana sistem pencernaan dan adsorpsi mineral dalam tubuh?















 2
BAB II
PEMBAHASAN

A.        Sistem Pencernaan Manusia
         
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih sederhana.
          Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :
- Proses pencernaan secara mekanik
Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi.
Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis)
Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
          Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan. Alat-alat pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas. Berikut ini akan dibahas satu per satu proses pencernaan yang terjadi di dalam saluran pencernaan makanan pada manusia.

B.         Saluran Pencernaan Manusia
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (penguyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Saluran pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ berturut-turut dimulai dari mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus.

C.        Proses Adsorpsi Dalam Tubuh Manusia

Siklus penyerapan berlangsung sangat intensif antara pukul 20.00 (8 malam) dan pukul 04.00 (dini hari). Sepanjang siklus ini terjadi proses penyerapan sebagian besar zat-zat makanan yang sudah tercerna dan pembagian zat-zat makanan ke seluruh bagian tubuh. Karena itu tidur terlambat aatau makan larut malam dapat mengurangi pasokan energi yang diperlukan untuk proses penyerapan. Hambatan pada salah satu siklus dapat mengacaukan siklus-siklus berikutnya,sehingga pada pagi hari akan merasa tidak nyaman.

1. Anatomi sistem absorbsi
           
Absorpsi zat – zat gizi terutama terjadi pada permukaan usus halus. Usus halus yang panjangnya kurang lebih enam meter dan diameter kurang lebih 2,5 cm, mempunyai luas permukaan 200 m2. Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :
1.      Usus dua belas jari (duodenum)
2.      Usus kosong (jejenum)
3.      Usus penyerapan (ileum)
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut:
      1. Amilopsin (amilase pankreas).
Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
      2.Steapsin (lipase pankreas)
Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
      3.Tripsinogen
Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses. Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus halus yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
1.Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
2.Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
3 Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4. Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
5. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus. Struktur usus halus dapat dilihat pada gambar berikut ini.
            Usus halus berbentuk lipatan – lipatan. Tiap lipatan memiliki ribuan jonjot – jonjot yang dinamakan vili. Sebuah vili terdiri atas ratusan sel yang masing – masing mempunyai bulu yang sangat halus, dinamakan mikrovili. Di dalam celah – celah antar vili terdapat kripta – kripta berupa kelenjar yang mengeluarkan getah – getah usus ke dalam saluran usus halus. 
2.  Sistem absorpsi
Vili secara terus – menerus dalam keadaan bergerak. Tiap vilus dilapisi oleh lapisan otot yang sangat tipis. Tiap molekul zat gizi yang ukurannya cukup kecil untuk diserap, terjadi di dalam mikrovili dan diserap ke dalam sel. Pada tiap vili terdapat pembuluh – pembuluh darah dan pembuluh – pembuluh limfe yang berasal dari sistem peredaran darah dan sistem limfe, yang merupakan sistem transportasi zat – zat gizi. Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus, gliserol dan asam lemak akan terserap. Selanjutnya asam lemak dan gliserol dibawa oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke dalam peredaran darah. Sedangkan garam empedu yang telah masuk ke darah menuju ke hati untuk dibuat empedu kembali. Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) diserap oleh usus halus dan diangkat melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk ke sistem peredaran darah. Saluran cerna bekerja secara selektif. Bahan yang dibutuhkan tubuh dipecah dalam bentuk yang dapat diserap dan diangkut ke seluruh tubuh, dan bahan yang tidak digunakan dikeluarkan dari tubuh.  
3.  Cara absorpsi
            Absorpsi merupakan proses yang sangat kompleks dan menggunakan empat cara : pasif, fasilitatif, aktif, dan fagositotis.Absorpsi pasif trejadi bila zat gizi diabsorpsi tanpa menggunakan alat angkut atau energi. Absorpsi fasilitatif menggunakan alat angkut protein untuk memindahkan zat gizi dari saluran cerna ke sel yang mengabsorpsi. Absorpsi aktif menggunakan alat angkut protein dan energi. Agar dapat mencapai darah, sari-sari makanan harus menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe. Glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral setelah diserap oleh usus halus, melalui kapiler darah akan dibawa oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Umumnya sari makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa makanan yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus besar.

D.        Proses Pencernaan dan Penyerapan Vitamin

1)      Vitamin larut lemak
Setiap vitamin larut lemak A, D, E, dan K mempunyai peranan faali tertentu dalam tubuh. Sebagian vitamin lipida larut lemak diabsorsi bersama lipida lain. Absorsi membutuhkan cairan empedu dan pankreas. Vitamin larut lemak diangkut ke hati melalui sistem limfe sebagai bagian dari lipoprotein, disimpan di berbagai jaringan tubuh dan biasanya tidak dikeluarkan melalui urin.         

Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Secara luas, vitamin A merupakan nama genetik yang menyatakan semua retinoiddan prekursor atau provitamin A atau karotenoid yang mempunyai aktivitas bilogik sebagai retinol. Vitamin A esensial untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup. Disamping itu kekurangan vitamin A meningkatkanresiko anak terhadap penyakit infeksi seperti penyakit saluran pernafasan dan diare, meningkatkan angka kematian karena campak, serta menyebabkan keterlambatan pertumbuhan.
Ø    Absorsi, transportasi, dan metabolisme
Vitamin A dalam makanan sebagian besar terdapat dalam bentuk eter esensial retinil, bersama karotenoid bersama lipida lain dalam lambung. Dalam sel-sel mukosa usus halus, ester retinil dihiddrolisis oleh enzim-enzim pankreas esterase menjadi retinol yang lebih efesien diabsorsi daripada ester retinil. Sebagian karetonoid, terutama beta karoten di dalam sitoplasma sel mukosa usus halus dipecah menjadi retinol.
Dalam usus halus retinol bereaksi dengan asam lemak dan membentuk ester dan dengan bantuan cairan empedu menyebrangi sel-sel vili dinding usus halus untuk kemudian diangkut oleh kilomikron melalui sistem limfe ke dalam aliran darah menuju hati. Hati merupakan tempat penyimpanan terbesar vitamin A dalam tubuh.
Bila tubuh memerlukan, vitamin A dimobilasi dari hati dalam bentuk retinol yang diangkut oleh Retinol Binding-Protein (RBD) yang disentesis oleh hati. Pengambilan retinol oleh berbagai sel tubuh bergantung pada resepton permukaan membran yang spesifik oleh RBP. Retinol kemudian diangkut melalui membran sel untuk kemudian diikatkan pada Celluler Retinol Binding-Protein (CRBD) dan RBP kemudian dilepaskan. Di dalam sel mata retinol berfungsi sebagai retinal dan dalam sel epitel sebagai asam retinoat.
           
 Vitamin D
Vitamin D adalah nama generik dari dau molekul, yaitu ergokalsiferol (vitamin D2) dan kolekalsiferol (vitamin D3). Vitamin D mencegahdan menyembuhkan riketsia, yaitu dimana penyaklit penyakit tulang tidak mampu melakukan klasifikasi. Vitamin D dapat dibentuk tubuh dengan bantuan sinar matahari. Bila tubuh cukup mendapat matahari konsumsi makanan tidak dibutuhkan. Karena dapat disintesis dalam tubuh, vitamin D dapat dikatakan bukan vitamin, tapi suatu prohormon. Bila tubuh tidak tidak cukup mendapat sinar matahari, vitamin perlu dipenuhi melalui makanan.
Ø    Absorsi, transportasi, dan penyimpanan
Vitamin D diabsorsi dalam usus halus bersama lipidadenagn bantuan cairan empedu. Vitamin D dari bagian atas usus halus diangkut oleh D-plasma binding protein (DBP) ke tempat-tempat penyimpanan di hati, kulit, otak, tulang, dan jaringan lain. Absorsi vitamin D dan pada orang tua kurang efesien bila kandungan kalsium makanan rendah. Kemungkinana hal ini disebabkan oleh gangguan ginjal dalam metabolisme vitamin D.



Vitamin E
Vitamin E dapat diisolasi dari minyak gandum dan dinamakan tokoferol. Sekarang dikenal beberapa bentuk tokoferol dan vitamin E biasa digunakan untuk menyatakan setiap campuran tokoerol yang aktif secara biologik.Fungsi vitamin E:  Sebagai antioksidan yang larut dalam lemak dan larut dalam hidrogen dari gugus hidroksil dan  melindungi asdama lemak jennuh ganda komponen membran sel lain dari oksidasi radikal bebas.
Ø    Absorsi, transportasi, dan penyimpanan
Sebanyak 20-80 % tokoferol diabsorsi di bagian atas usus halus dalam bentuk misel. Absorsi tokoferol dibantu trigliserida rantai sedang dan dihambat asam lemak rantai panjang tidak jenuh ganda. Transprortasi dari mukosa usus halus kedalam sistem limfe dilakukan oleh kilo micrón untuk dibawa ke hati. Dari hati bentuk alfa-tokofeol diangkut oleh very low-density lipoprotein/VLDL masuk kedalam plasma, sedangkan sebagian besar gama-tokoferol dikeluarkan melalui empedu. Tokoferol di dalam plasma kemudian diterima oleh reseptor sel-sel perifer low-density lipoprotein/LDL dan masuk ke membran sel. Tokoferol menumpuk di bagian-bagian sel dimana produksi radikal bebas paling banyak terbentuk, yaitu di mitokondria dan retikulum endoplasma.

 Vitamin K
Vitamin K ialah 2-methyl, 1,4-naphthoquinone. Semarang terdapat sejumlah derivat yang semuanya mempunyai bioaktivitas vitamin K. Bentuk induk dari vitamin K disebut Menadion oleh IUPAC dan Menaquion oleh IUNS. Vitamin K cukup tahan terhadap panastetapi tidak tahan terhadap alcali dan cahaya.
Ø         Absorsi dan transportasi
Vitamin K tidak dapat disintesa oleh tubuh, tetapi suplai vitamin K bagi tubuh berasal dari bahan makanan dan dari sintesa oleh mikroflora usus yang menghasilkan menaquinone.Untuk penyerapan vitamin K diperlukan garam empedu dan lemak didalam hidangan. Garam empedu dan lemak dicerna membentuk misel (misell) yang berfungsi sebagai transport carrier bagi vitamin K tersebut.

2)        Vitamin larut air
Vitamin larut air dikelompokkan menjadi vitamin C dan vitamin B kompleks. Vitamin B kompleks terdiri atas 10 faktor yang saling berkaitanfungsinya dalam tubuh dan terdapat dalam van makanan yang hampir sama.

Vitamin C
Vitamin C adalah cristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena bersentuhan denagn udara terutama bila terkena panas.
Ø         proses pencernaan dan adsorpsi
Vitamin C mudah diabsorsi secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada bagian atas usus halus lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta. Rata-rata absorsi adalah 90% untuk konsumsi diantara 20 dan 129 mg sehari. Konsumsi tinggi sampai 12 gram pada absorsi sebanyak 16% . Vitamin C kemudian dibawa ke semua jaringan. Konsentrasi tertinggi adalah dalam jeringan adrenal, pituitari, dan retina.

Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin B1 merupakan anggota pertama dari suatu kelompok vitamin-vitamin yang disebut B-kompleks. Vitamin B1 larut dalam air, tidak larut dalam minyak dan dalam zat-zat pelarut lemak, stabil terhadap pemanasan pH asam, tetapi terurai pada suasana biasa atau netral.
Ø         proses pencernaan dan adsorpsi
Tiamin mudah larut dalam air, sehingga didalam usus halus mudah diserap kedalam mukosa. Didalam sel epitel mukosa usus thiamin diphosphorylasikan dengan pertolongan ATP dan sebagai TPP dialirkan oleh vena portae kehati. Thiamin dieskresikan didalam urine pada keadaan normal, eskresi ini parallel terhadap tingkat konsumsi, tetapi pada kondisi defisien hubungan parallel ini tidak lagi berlaku.
Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin ini tidak larut dalam minyak atau zat-zat pelarut lemak, stabil dalam pemanasan dalam larutan asam mineral dan tahan terhadap pengaruh oksidasi, tetapi sensitif terhadap larutan alkali, dimana ia terurai irreversibel oleh sinar ultraviolet maupun oleh cahaya biasaVitamin ini diketemukan sebagai pigmen kuning kehijauan yang bersifat fluoresen (mengeluarkan cahaya) dalam susu.
Ø         proses pencernaan dan adsorpsi
Riboflavin bebas terdapat didalam bahan makanan dan larut didalam air, sehingga mudah diserap dari rongga usus kedalam mukosa. Didalam sel epithel mukosa usus, riboflavin bebas mengalami phosphorylasi dengan pertolongan ATP dan sebagai FMN dialirkan melalui vena portale kehati.

     Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)
Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik yang digunakan sebagai obat.Fungsi vitamin B6 yaitu sebagai koenzim terutama dalam transaminasi,dekarboksilasi,reaksi lain yang berkaitan dengan metabolosme protein, PLP mengatur sintesis pengantar syaraf asam gama-amino butirat (gamma-amino-butiric-acid/GABA).
Kekurangan vitamin B6 jika tidak dipenuhi penyerapannya dalam tubuh maka akan menimbulkan gejala-gejala yang berkaitan dengan gangguan metabolisme protein, seperti lemah, mudah tersinggung dan sukar tidur. Jika lebih lanjut mengakibatkan kejang, anamia, penurunan pembentukan antibodi, peradangan lidah, serta luka pada bibir, sudut-sudut mulut dan kulit dan dapat mengakibatkan kerysakan sitem syaraf. Sedangkan jika kelebihan akan mengakibatkan kesemutan.

Vitamin B12 (Kobalamin)
Vitamin B12 merupakan satu-satunya vitamin yang belum sanggup dibuat secara syntetis total, tetapi selalu di ekstrasi dari media tempat tumbuh mikroba , sebagai hasil fermentasi. Struktur vitamin B12 adalah yang sangat kompleks dari struktur semua vitamin yang diketahui sampai sekarang
Ø    proses pencernaan dan adsorpsi
Absorpsi vitamin B12 mempunyai mekanisme sangat rumit dan unik. Didalamsekresi gaster terdapat enzim transferase yang disebut Faktor Intrinsik (FI). Faktor Intrinsik mengikat vitamin B12 yang membuat vitamin ini resistan terhadap serangan mikroba yang menghuni rongga usus. Pada manusia, Fi dihasilkan oleh sel-sel cardia ventriculi.


E.  Mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia

Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis,termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat  anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO2), hidrogen menjadi uap air, dan nitrogen menjadi uap nitrogen (N2).
Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral nonesensial adalah logam yang perannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang bersangkutan. Di samping mengakibatkan keracunan, logam juga dapat menyebabkan penyakit defisiensi.
Mineral yang biasanya terikat dengan protein, termasuk enzim untuk proses metabolisme tubuh, yaitu kalsium  (Ca), fosforus (P), kalium (K), natrium (Na), klorin (Cl), sulfur (S), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), mangan (Mn), kobalt (Co), iodin (I), dan selenium (Se).
Berdasarkan banyaknya, mineral dibagi menjadi dua kelompok, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan atau terdapat dalam jumlah relatif besar, meliputi Ca, P, K, Na, Cl, S, dan Mg. Mineral mikro ialah mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil, yaitu Fe, Mo, Cu, Zn, Mn, Co, I, dan Se. Mineral terdapat dalam berbagai bahan makanan dari hewan dan tumbuhan.
F.   Proses Penyerapan Mineral dalam Tubuh Manusia
            Mineral yang jelas diperlukan untuk kesehatan, tetapi sebagian juga cukup beracun ketika hadir di lebih tinggi dari konsentrasi normal. Dengan demikian, ada tantangan fisiologis mendukung efisien tapi terbatas penyerapan. Dalam banyak kasus penyerapan usus adalah langkah kunci dalam regulasi homeostasis mineral.
            Tubuh sering mengontrol penyerapan mineral ke dalam dinding usus dan dari sana ke dalam sirkulasi darah. Hal ini dilakukan untuk memungkinkan peningkatan penyerapan pada saat kekurangan atau kebutuhan yang lebih besar, tetapi juga untuk membatasi penyerapan untuk mencegah overloading tubuh dengan mineral yang dapat menjadi racun atau mungkin mengganggu konsentrasi darah diatur dengan hati-hati. Kontrol ini diberikan oleh tubuh sering menempatkan batasan mutlak pada penyerapan persentase yang mungkin bagi mineral yang berbeda. Misalnya, anak-anak tumbuh dapat menyerap hingga 60% dari kalsium diet mereka, sedangkan orang dewasa rata-rata penyerapan kalsium hanya sekitar 30%. Kemampuan untuk meningkatkan penyerapan mineral tambahan dengan merancang "optimal" formulasi hanya dapat berhasil dalam batas-batas yang ditetapkan oleh kontrol tubuh ini. Tabel berikut menunjukkan tingkat penyerapan mineral khas pada intake biasa oleh orang-orang non-kekurangan, dan faktor-faktor formulasi yang dapat membantu penyerapan mengoptimalkan.
Mineral
Penyerapan
Faktor Mengoptimalkan
Kalsium
25-35%
Vitamin D
Magnesium
21-27%
Vitamin D
Besi (non-heme)
5-10%
Vitamin C, ligan
Seng
33-41%
Ligan
Tembaga
30-50%
Ligan
Selenium
50-80%
Penggabungan ke selenomethionine
Khrom
0,4-2,5%
Vitamin C, ligan
Manggan
1-3,5%
      ___________

 

Tambahan Formulasi Efek pada Penyerapan Mineral 
Dalam industri suplemen gizi, banyak klaim yang dibuat untuk penyerapan unggul tertentu, kadang-kadang proprietary, formulasi mineral.pertanyaannya adalah “Apa yang penting untuk penyerapan mineral yang optimal dari suplemen?"
1. Minimal tablet atau kapsul harus hancur dengan benar untuk melepaskan senyawa mineral pada waktunya untuk pencernaan dan penyerapan. Studi salut enterik (time-release) suplemen yang telah menunda disintegrasi menyarankan mereka lebih sulit diserap dibandingkan dengan formulasi segera dibebaskan. Kelarutan senyawa mineral biasanya dianggap penting untuk penyerapan. Namun, kelarutan biasanya diukur di luar lingkungan gastrointestinal kompleks (ini disebut ex vivo pengukuran), sering kali hanya menguji senyawa dalam air biasa atau solusi sedikit asam. Metode ini sederhana mungkin memiliki sedikit relevansi dengan apa yang terjadi selama proses pencernaan senyawa mineral; sementara beberapa studi menemukan korelasi antara kelarutan dan serap beberapa suplemen mineral,lainnya tidak. 
2. Ionisasi, atau disosiasi, yang merupakan pemisahan ion mineral dari senyawa mineral (misalnya Fe +2 dari FeSO4 atau Ca +2 dari CaCitrate), mungkin atau tidak mungkin terjadi ketika senyawa mineral larut larut dalam saluran pencernaan. Bahkan, hal itu mungkin tidak diinginkan untuk ionisasi tersebut terjadi. Hal ini karena ion mineral gratis rentan terhadap mengikat dengan ligan, seperti fitat atau oksalat, yang dapat mengganggu penyerapan mineral. Di sisi lain, jika mineral diperparah dengan ligan lemah diet yang dikenal untuk meningkatkan penyerapan mineral itu,mungkin dengan melindunginya dari agen pengikat kuat, maka akan menguntungkan bagi senyawa ini untuk tetap utuh sampai wilayah serap usus tercapai. Sayangnya, apakah senyawa mineral dalam suplemen tetap non-terionisasi melalui fase lambung pencernaan belum diteliti secara memadai.Satu ex vivo studi yang ada menetapkan bahwa magnesium sitrat, diuji dalam kondisi asam menyerupai pencernaan lambung, tetap 65% utuh sebagai kompleks non-terionisasi setelah dissolving. Jadi mungkin bahwa senyawa mineral tertentu, seperti sitrat, telah meningkatkan penyerapan sebagian karena kemampuan mereka untuk tetap dalam bentuk kompleks larut sampai penyerapan terjadi.

G.  Macam-macam mineral yang diserap dalam tubuh manusia
Beberapa jenis mineral yang di serap oleh tubuh dan telah diketahui proses penyerapannya:

            Kalsium
            Kalsium diserap dari usus Luman oleh dua mechanims yang berbeda, dan besarnya relatif kepentingannya ditentukan oleh jumlah kalsium gratis yang tersedia untuk penyerapan:

1. Aktif, penyerapan transelular hanya terjadi di duodenum ketika asupan kalsium rendah. Proses ini melibatkan impor kalsium ke enterocyte, transportasi di seluruh sel, dan ekspor ke dalam cairan ekstraseluler dan darah. Kalsium memasuki sel epitel usus melalui (TRP) saluran tegangan-sensitif dan dipompa keluar dari sel melalui kalsium ATPase.
Langkah rate limiting dalam penyerapan kalsium transelular adalah transportasi di sel epitel, yang sangat ditingkatkan oleh calbindin protein pembawa, sintesis yang benar-benar tergantung pada vitamin D .
2. Pasif, penyerapan paracellular terjadi di jejunum dan ileum, dan, pada tingkat yang jauh lebih rendah, di usus besar ketika tingkat kalsium yang sedang atau tinggi. Dalam hal ini, kalsium terionisasi berdifusi melalui persimpangan ketat ke dalam ruang basolateral enterosit sekitar, dan karenanya ke dalam darah.Ketika ketersediaan kalsium tinggi, jalur ini bertanggung jawab untuk sebagian besar penyerapan kalsium, karena waktu yang sangat singkat tersedia untuk transpor aktif dalam duodenum.

Fosfor
           
Fosfor diserap terutama sebagai fosfat anorganik dalam usus kecil bagian atas. Fosfat diangkut ke dalam sel epitel oleh contransport dengan natrium, dan ekspresi ini (atau ini) transporter ditingkatkan oleh vitamin D .

Besi
           
Besi homeostasis diatur pada tingkat penyerapan usus, dan penting yang memadai namun tidak berlebihan besi diserap dari makanan. Penyerapan tidak memadai bahwa jumlah dapat menyebabkan gangguan kekurangan zat besi seperti anemia. Di sisi lain, zat besi yang berlebihan adalah racun karena mamalia tidak memiliki jalur fisiologis untuk eliminasi nya.

Besi diserap oleh enterosit villus dalam duodenum proksimal.Penyerapan yang efisien membutuhkan lingkungan asam, dan antasida atau kondisi lain yang mengganggu sekresi asam lambung dapat mengganggu penyerapan zat besi.
Besi besi (Fe + + +) dalam lumen duodenum direduksi menjadi bentuk besi melalui aksi sikat perbatasan ferrireductase. Besi adalah cotransported dengan proton ke enterocyte melalui transporter logam divalen DMT-1. Transporter ini tidak spesifik untuk besi, dan juga mengangkut banyak ion logam divalen.
Setelah masuk enterocyte, besi berikut salah satu dari dua jalur utama. Jalan yang diambil tergantung pada pemrograman yang rumit dari sel berdasarkan kedua beban zat besi dan sistemik:
  • Besi kelimpahan menyatakan: besi dalam enterosit yang terperangkap oleh penggabungan ke feritin dan karenanya, tidak diangkut ke dalam darah. Ketika enterocyte mati dan gudang, besi ini hilang. 
  • Besi negara membatasi: besi diekspor dari enterocyte melalui transporter (ferroportin) yang terletak di membran basolateral. Kemudian mengikat besi-transferin pembawa untuk transportasi ke seluruh tubuh.
Besi dalam bentuk heme, dari konsumsi hemoglobin atau mioglobin, juga mudah diserap.Dalam hal ini, tampak bahwa heme utuh mengambil oleh enterocyte usus kecil oleh endositosis. Setelah masuk enterocyte, besi dibebaskan dan pada dasarnya mengikuti jalur yang sama untuk ekspor diserap besi anorganik. Beberapa heme dapat diangkut utuh ke dalam sirkulasi.

Tembaga
           
Tampaknya ada dua proses yang bertanggung jawab untuk penyerapan tembaga - yang cepat, sistem kapasitas rendah dan lebih lambat, sistem berkapasitas tinggi, yang mungkin mirip dengan dua proses dilihat dengan penyerapan kalsium. Banyak rincian molekul penyerapan tembaga tetap harus dijelaskan. Menonaktifkan mutasi pada gen yang mengkodekan ATPase tembaga intraseluler telah terbukti bertanggung jawab atas kegagalan penyerapan tembaga usus pada penyakit Menkes.

Sejumlah faktor makanan telah ditunjukkan untuk mempengaruhi penyerapan tembaga.Misalnya, asupan makanan yang berlebihan baik seng atau molybdenum dapat menginduksi keadaan defisiensi tembaga sekunder.

Seng
           
Zinc homeostasis diatur terutama oleh penyerapan dan kehilangan melalui usus kecil.Meskipun sejumlah transporter seng dan mengikat protein telah diidentifikasi pada sel epitel villus, gambaran rinci tentang molekul yang terlibat dalam penyerapan seng belum di tangan.

Ekskresi usus seng terjadi melalui penumpahan sel-sel epitel dan sekresi pankreas dan empedu. Sejumlah faktor gizi telah diidentifikasi yang memodulasi penyerapan zinc. Protein hewani tertentu dalam diet meningkatkan penyerapan zinc. Phytates dari bahan tanaman makanan (termasuk biji-bijian sereal, jagung, beras) zinc chelate dan menghambat penyerapan.Subsistance diet kaya fitat dianggap bertanggung jawab untuk sebagian kecil besar kekurangan zinc manusia.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pencernaan makanan merupakan proses memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Yang selanjutnya akan diserap oleh usus halus oleh dinding usus. Agar dapat mencapai darah, sari-sari makanan harus menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah. Glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral setelah diserap oleh usus halus, melalui kapiler darah akan dibawa oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Sisa makanan yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus besar. Yang diserap dalam tubuh ada karbohidrat,lipid,protein serta vitamin dan mineral. Mineral yang biasanya terikat dengant enzim untuk proses metabolisme tubuh, yaitu kalsium  (Ca), fosforus (P), kalium (K), natrium (Na), klorin (Cl), sulfur (S), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), mangan (Mn), kobalt (Co), iodin (I), dan selenium (Se).Vitamin merupakan senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme.

B.     Saran
1. Melalui penulisan makalah ini pembaca diharapkan mengerti proses pencernaan dan penyerapan di dalam tubuh manusia.
2. Dengan makalah ini pembaca diharapkan dapat lebih mengerti tentang proses penyerapan vitamin dan mineral serta peranannya bagi tubuh manusia.
3. Semoga pembaca mengetahui bahaya kekurangan serta kelebihan Mineral bagi tubuh.



DAFTAR PUSTAKA

Darmono. 2005. Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: Universitas Indonesia Press.


dr.Rusdiana.2012.Metabolisme mineral. https://www.google.com/url.http.usu.ac.id-download-basic-biology-of-cell-_slide_metabolisme_mineral.pdf diakses pada tanggal 06-05-2014.

1 comment:

  1. The Casino at Borgata - GoGoGrand
    The Casino at Borgata is a luxurious resort and 텐뱃 casino located in magnetictrang.com Atlantic City, 토토 사이트 모음 New Jersey. The 인스타 셀럽 casino is located 네이버 룰렛 돌리기 on the famous

    ReplyDelete

review jasa pengiriman (ekspedisi) J&T Express

Dear J&T Express...... ini adalah review kekecewaan customer terhadap pelayanan jasa pengiriman kurir J&T. 1. Pengalaman merasak...