Makalah Bahasa Indonesia
Tanda koma dan Titik koma

Nama
kelompok 5:
Aisyah
almitra afferry 1314051002
Hasin asidiqi 1314051019
Rani angraini 1314051038
Suryo adji pratama 1314051047
Venni Elsa 1314051049
Hasin asidiqi 1314051019
Rani angraini 1314051038
Suryo adji pratama 1314051047
Venni Elsa 1314051049
JURUSAN
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR
ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang..............................................................................................1
B.
Tujuan............................................................................................................2
C.
Rumusan
Masalah..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Tanda
Baca.....................................................................................3
2.2 Fungsi Tanda Koma
....................................................................................3
2.3 Penggunaan Tanda Koma (,) yang Baik dan Benar Dalam
kalimat.............4
2.4 Fungsi Tanda
Titik Koma.............................................................................7
2.5 Penggunaan
Tanda Titik Koma (;) yang Baik dan Benar Dalam kalimat....7
2.6 Ulasan Pertanyaan audiens..........................................................................7
2.6 Ulasan Pertanyaan audiens..........................................................................7
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan..................................................................................................10
B.
Saran
...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Pertanyaan dan Jawaban
Pertanyaan dan Jawaban
Kata
Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih
lagi Maha Panyayang, kami ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penyusun,
sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul tanda
koma dan tanda titik guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Makalah ini disusun agar
pembaca dapat memperluas ilmu dan wawasan seputar penggunaan tanda koma dan
titik koma dengan benar dalam bahasa indonesia laras ilmiah,yang penyusun
sajikan berdasarkan beberapa referensi dan dari pertanyaan-pertanyaan audiens
yang pada kesempatan sebelumnya telah di presentasikan di depan kelas.
Dalam kesempatan ini penyusun mengucapakan
terimakasih kepada Yth:
1.
Ibu Novita Herdiana, S.Pi, M.Si selaku dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia ,Universitas Lampung
2.
Rekan-rekan satu
kelompok
3.
Serta pihak lain yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini disusun dengan berbagai rintangan. Baik
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Penulis juga
menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah, baik
dari segi bahasan ataupun penulisannya. Oleh karena itu penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
bermanfaat.
Bandar
Lampung,Mei 2014
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Tanda
baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik
dua).Tanda baca berguna bagi pembaca untuk membantu memahami setiap bacaan.
Tanpa tanda bacapembaca akan sulit mengerti maksud dari penulis melalui bacaan
itu. Bayangkan saja apabila tidak ada tanda baca, misalnya saja tanda titik
(.), tentu para pembaca kebingungan menentukan antarhubungan kalimat dan maksud
dari kalimat itu karena semuanya tersambung tanpa jeda.
Dengan
demikian, tanda baca sangat dibutuhkan dalam sebuah penulisan artikel ataupun
makalah pendidikan dan jurnal ilmiah. Tanda baca berperan sebagai kunci atas
apa yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Namun di masa sekarang
ini, masih banyak orang yang sudah mengerti membaca sebuah tulisan dan mengenal
tanda baca, tetapi belum memahami dan menggunakan tanda baca dengan baik dan
benar, terutama masalah kurang atau salah meletakkan tanda koma (,) dan salah
menggunakan tanda titik koma (;).
Kesalahan
yang sering terjadi, misalnya meletakkan tanda koma di kata dalam sebuah
kalimat. Contohnya “Saya
menjual baju, celana dan, topi”. Tanda koma di letakkan setelah
kata penghubung dan,seharusnya sebelum dan tanda koma diletakkan “Saya menjual baju, celana, dan topi”. Tak
hanya itu, masih banyak kesalahan lain, seperti salah dalam kelebihan memberi
tanda. Kesalahan tersebut disebabkan oleh beberapa memberi, salah satunya
kesalahan yang
banyak dibuat oleh para penulis artikel, terutama di artikel-artikel internet
dan makalah, yang secara tak langsung ditiru oleh para pembaca. Kesalahan bisa
juga disebabkan oleh pengaruh dari bahasa lain, misalnya bahasa Inggris, karena
memang peraturan penggunaan tanda baca antrabahasa bisa berbeda. Namun,
masyarakat Indonesia wajib menggunakan apa yang sesuai dengan peraturan
penggunaan tanda baca di Indonesia.
Oleh
karena itu, makalah ini disusun untuk memberikan pemahaman mengenai tanda
baca,terutama tanda koma (,) dan titik koma (;) , dan beberapa macam kesalahan
yang sering terjadi beserta pemecahan masalahnya. Makalah ini diharapkan dapat
membantu masyarakat dan pembaca sekalian dalam memahami tanda baca sehingga
dapat menggunakannya dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah yang berlaku
dalam bahasa Indonesia.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, masalah-masalah yang akan dibahas adalah:
1. Di mana
sajakah sering terjadinya kesalahan penggunaan tanda koma (,)?
2. Di mana
sajakah sering terjadinya kesalahan penggunaan tanda titik koma (;)?
3. Bagaimana penggunaan
tanda koma (,) yang baik dan benar dalam bahasa indonesia laras ilmiahr?
4. Bagaimana
penggunaan tanda titik koma (;) yang baik dan benar dalam bahasa indonesia
laras ilmiah?
5. Apakah
penggunaan tanda koma dan titik koma
baku dalam kalimat di sebuah karya ilmiah?
1.3. Tujuan
Makalah ini
bertujuan untuk:
1.
Mendeskripsikan cara penggunaaan tanda titik (.) yang baik dan benar
2.
Mendeskripsikan cara penggunaaan tanda koma (,) yang baik dan benar
3. Menunjukan
tipe-tipe kesalahan penggunaan tanda titik (.) dalam kalimat
4. Menunjukan
tipe-tipe kesalahan penggunaan tanda koma (,) dalam kalimat
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi
Tanda Baca
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi IV (KBBI), tanda baca adalah tanda yang dipakai
dalam memberi ejaan (seperti titik, titik koma, titik dua).
Menurut
wikipedia, tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara)
atau kata dan frasa pada suatu bahasa,melainkan berperan untuk menunjukkan struktur
dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati
sewaktu pembacaan.
Tanda
koma adalah tanda baca yang memiliki bentuk mirip apostrof atau tanda petik tunggal tapi diletakkan di garis dasar teks sedangkan
Tanda titik koma adalah tanda baca dengan
beberapa penggunaan, terutama untuk jeda
pada kalimat dan
pemotongan pada suatu daftar.
2.1. Fungsi
Tanda Koma (,)
Menurut
Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan, tanda koma (,) memiliki beberapa fungsi2,
yaitu:
1. dipakai di
antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
2. dipakai untuk
memisahkan suatu kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya
yang didahului
oleh kata seperti tetapi atau melainkan.
3. dipakai untuk
memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu
mendahului induk
kalimat
4. dipakai di
belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada
awal kalimat
5. dipakai untuk
memisahkan kata seperti oh, ya, wah, aduh, kasihan, dari kata lain yang
terdapat di
dalam kalimat
6. dipakai untuk
memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat
7. dipakai di
antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan
tanggal,
dan (iv) nama
tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan
8. dipakai untuk
menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka
9. dipakai di
antara bagian-bagian dalam catatan kaki
10. dipakai di
antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakannya
dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga
11. dipakai di
muka angka persepuluh atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan
angka
12. dipakai
untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi
13. dipakai
untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal
kalimat
Tanda koma tidak
dipakai:
1. untuk
memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi
induk
kalimatnya
2. untuk
memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat
jika petikan
langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
2.3 Penggunaan Tanda Koma (,) yang Baik dan Benar
Dalam kalimat.
Penggunaan
tanda koma (,) yang kurang tepat dapat mengganggu pemahaman para pembaca,
misalnya saja dalam penggunaan tanda koma (,) untuk menandai perbedaan
tingkatan kalimat yang dipisahkan oleh konjungsi (anak kalimat, induk kalimat,
atau setara). Berikut akan dijabarkan bagaimana bentuk baku dan penggunaan
tanda koma (,) yang baik dan benar sesuai kesalahan yang telah ditemukan.
Tanda
koma (,) yang penggunaannya dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian
atau pembilang.Contohnya sebagai berikiut: a. Kebudayaan merupakan hasil karya,
rasa dan cipta masyarakat.Seharusnya memiliki bentuk baku: Kebudayaan
merupakan hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. b. Lukisan-lukisan, asap
api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Seharusnya memiliki bentuk
baku: Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong, dan
sebagainya. Dan contoh lainnya, Kepercayaan animisme mempercayai bahwa
setiap benda di bumi ini, (seperti kawasan tertentu, gua pokok atau batu
besar), mempunyai jiwa. Seharusnya memiliki bentuk baku yaitu Kepercayaan
animisme mempercayai bahwa setiap benda di bumi ini (seperti kawasan
tertentu, gua pokok, atau batu besar) mempunyai jiwa
Tanda
koma (,) dapat dipakai di antara dua
klausa dalam kalimat majemuk setara (yang didahulukan oleh konjungsi tetapi,
melainkan, dan sedangkan).Contoh penggunaan dalam sebuah kalimat
adalah sebagai berikut: Meskipun masyarakat Desa Pentingsari merupakan
masyarakat Jawa tetapi kebudayaan Jawanya sudah tidak terlalu kental dalam
pelaksanaan upacara-upacara adat karena sudah terkena pengaruh agama Islam dan
Katolik. Seharusnya memiliki bentuk baku sebagai berikut Meskipun masyarakat
Desa Pentingsari merupakan masyarakat Jawa, tetapi kebudayaan Jawanya
sudah tidak terlalu kental dalam pelaksanaan upacara-upacara adat karena
sudah terkena pengaruh agama Islam dan Katolik. Contoh lainnya: Batu ini
berasal dari letusan Gunung Merapi juga tetapi bentuknya menyerupai seekor
gajah. Seharusnya memiliki bentuk baku seperti ini Batu ini berasal dari
letusan Gunung Merapi juga, tetapi bentuknya menyerupai seekor gajah.
Tanda
koma (,) dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat (yang anak kalimat
mendahului induk kalimat).untuk memudahkan pemahaman maka berikut ada beberapa
contoh: Jika permintaan akan buah salak meningkat dan ketersediaan akan buah
salak tidak mencukupi kebutuhan konsumen di pasar harga satu kilogram salak
dapat dihargai
sekitar Rp 7.000
sampai Rp 8.000. Bentuk baku dari kalimat ini seharusnya Jika permintaan
akan buah salak meningkat dan ketersediaan akan buah salak tidak mencukupi
kebutuhan konsumen di pasar, harga satu kilogram salak dapat dihargai sekitar
Rp 7.000 sampai Rp 8.000. Contoh lain adalah saat hari Jumat setan paling
ramai keluar karena banyak warga
yang salat Jumat
untuk mengusir setan-setan tersebut. Bentuk baku seharusnya adalah saat Hari
Jumat, setan paling ramai keluar karena banyak warga yang salat Jumat
untuk mengusir setan-setan tersebut. Namun
jika kalimat itu di dahului oleh induk kalimat maka tidak digunakan tanda koma.
Tanda
koma (,) dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat
di awal kalimat. Sebagai contoh dari penggunaannya adalah sebagai berikut Oleh
karena itu sisa jurusan ilmu sosial melakukan praktik nyata berupa studi sosial
budaya.
Seharusnya memiliki bentuk baku: Oleh karena itu, sisa jurusan ilmu sosial
melakukan praktik nyata berupa studi sosial Budaya. Contoh lainnya
adalah Selain itu dusun ini memiliki areal untuk kemah atau camping seluas
5 hektar yang terletak di sebelah selatan dusun dan cukup aman untuk melakukan
segala kegiatan yang berhubungan dengan alam. Bentuk baku dari kalimat tersebut
adalah Selain itu, dusun ini memiliki areal untuk kemah atau camping seluas
5 hektar yang terletak di sebelah selatan dusun dan cukup aman untuk
melakukan segala kegiatan yang berhubungan dengan alam. Contoh lain adalah: Jadi kesenian ini
seharusnya lebih mudah untuk kita lestarikan sebagai salah satu kekayaan
bangsa. Seharusnya memiliki bentuk
baku:Jadi, kesenian ini seharusnya lebih mudah untuk kita lestarikan sebagai
salah satu kekayaan bangsa.
Tanda
koma (,) juga dipakai sebelum kata yang menjelaskan perincian (misalnya,
seperti,yaitu, yakni, antara lain, dll.). Sebagai contoh: Kompleks percandian
Prambanan ini termasuk kedalam dua wilayah yakni kompleks bagian barat masuk
wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan bagian timur termasuk wilayah Provinsi
Jawa Tengah. Memiliki bentuk baku:Kompleks percandian Prambanan ini termasuk
kedalam dua wilayah, yakni kompleks bagian barat masuk wilayah Daerah
Istimewa Yogyakarta dan bagian timur termasuk wilayah Provinsi Jawa
Tengah. Perlu diingat pula penambahan tanda koma (,) sebelum kata sehingga
harusnya tidak perlu di berikan. Sebagai contoh: Hal tersebut dikarenakan
tanah di daerah Pentingsari sangat subur karena berdekatan dengan Gunung
Merapi, sehingga sangat berpotensi untuk melakukan pertanian. Memiliki bentuk
baku: Hal tersebut dikarenakan tanah di daerah Pentingsari sangat subur
karena berdekatan dengan Gunung Merapi sehingga sangat berpotensi untuk
melakukan pertanian. Contoh lainnya adalah kelompok kami menggunakan metode
studi pustaka ini dengan tujuan melengkapi informasi yang telah kami terima,
sehingga kelompok kami memiliki landasan teori yang akurat dan pasti kebenarannya.
Memiliki bentuk baku yaitu Kelompok kami menggunakan metode studi pustaka
ini dengan tujuan melengkapi informasi yang telah kami terima sehingga
kelompok kami memiliki landasan teori yang akurat dan pasti kebenarannya
Tanda
koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan,
yang terdapat pada awal kalimat. Berikut beberapa contohnya: a.O, begitu. Ternyata kabar
itu benar telah terbukti. b.Wah, bukan main. Pemandangan di tempat itu terlihat sangat menakjubkan. Tanda
koma ini juga dipakai untuk
memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Contoh: Kata adik, "Saya sedih sekali". Itu karena ia melihatnya dari raut muka saya.
Tanda koma pada penggunaannya dipakai di antara (i)
nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv)
nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Contohnya: Medan, 18 Juni 1984. Kejadian yang menewaskan beberapa pahlawan
perjuangan yang ada di daerah itu. Contoh lainnya adalah Saya sudah lama
tinggal di daerah kawasan perumahan nasional simalingkar, Medan, Indonesia.
Tanda
koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya
dalam daftar pustaka. Contohnya: Lanin, Ivan, 1999. Cara
Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6. Jakarta: PT Wikipedia Indonesia. Tanda koma dipakai penggunaannya diletakkan di antara bagian-bagian
dalam catatan kaki. Contoh: I. Gatot, Bahasa
Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung: UP Indonesia, 1990), hlm. 22. Tidak hanya itu tanda
koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya
untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. contohnya Rinto Jiang, S.E.
Tanda
koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen
yang dinyatakan dengan angka. Sebagai
contoh: 33,5 m, Rp10,50. Selain itu tanda
koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi. Contoh: pengurus Wikipedia
favorit saya, Borgx, pandai sekali. Penggunaan tanda
koma juga dipakai untuk menghindari
salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Contohnya adalah: Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang
bersungguh-sungguh. Bandingkan dengan: Kita
memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan
bahasa.
Hal yang harus
diperhatikan adalah tanda koma tidak dipakai untuk
memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat
jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru. contoh: "Di mana Rex tinggal?" tanya
Stepheen
2.4 Fungsi Tanda
Titik Koma (;)
Menurut Pedoman
Umum Ejaan yang Disempurnakan, tanda koma (,) memiliki beberapa
fungsi2, yaitu:
1. untuk
memisahkan bagian–bagian kalimat yang sejenis dan setara;
2. untuk
memisahkan kalimat yang setara dalam kalimat majemuk
sebagai
pengganti kata penghubung.
2.5 Penggunaan Tanda Titik Koma (;) yang Baik dan
Benar Dalam kalimat
Pada
penggunaannya Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian
kalimat yang sejenis dan setara. Sebagai contoh: Malam makin larut;
kami belum selesai juga. Tanda titik koma ini pula dapat dipakai untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti
kata penghubung. Sebagai contoh: Ayah mengurus
tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur; adik menghafalkan nama-nama
pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran pilihan pendengar.
2.6 Ulasan Pertanyaan audiens
Pertanyaan
pertama diajukan oleh Eka Riza Umami.
Pertanyaannya adalah apakah
penggunaan
kata “namun” termasuk baku atau tidak
dan termasuk dalam poin yang ke berapa. Jawaban dari pertanyaan ini adalah;
kata “namun” termasuk baku dan
penggunaannya termasuk dalam poin kedua yaitu digunakan untuk memisahkan
kalimat. Penggunaan tanda koma setelah kata namun diperbolehkan. Hanya saja
penggunaan tanda koma ini dengan catatan harus ada kalimat yang mendahuluinya
dan di akhiri dengan tanda titik. Tanda koma pada penggunaan namun, digunakan
sebagai jeda dalam membaca. Contoh lainnya:Dia sedang pergi keluar tadi siang.
Namun,ia meninggalkan kunci lemarinya di atas sofa.
Pertanyaan
kedua diajukan oleh Gita Ayu. Gita bertanya apakah tanda (;) termasuk ilmiah
dan boleh digunakan dalam penulisan karya ilmiah, kemudian berikan contoh lain
untuk penggunaan tanda tersebut. Jawaban dari pertanyaan ini ialah tanda (;)
boleh digunakan karena baku, dan penggunaannya yaitu untuk menghubungkan
kalimat yang saling berkesinambungan. Contohnya adalah: Sementara labu itu
dicuci; praktikan mengekstrak betakaroten.
Pertanyaan
ketiga diajukan oleh Lintang Harwina yaitu tentang penggunaan tanda (,) pada
kalimat “Kalau ada undangan, saya akan datang”. Jawaban dari pertanyaan ini
terdapat pada poin 3a tentang penggunaan tanda (,) induk kalimat dan anak
kalimat. Yang bertindak sebagai induk kalimat adalah saya akan datang. Dan kata
keterangan adalah kalau ada undangan, hal ini berperan sebagai anak kalimat
yang berhubungan dengan induk kalimat. Artinya jika anak keterangan tidak
dipisah dengan tanda koma maka akan menyebabkan keambiguan.
Pertanyaan
keempat diajukan oleh Suci Nata yaitu penggunaan tanda (;) pada kata
“namun”. Jawabannya sama seperti pada
jawaban Eka Riza, yaitu penggunaan tanda (;) pada kata “namun” untuk memisahkan
kalimat. Jika kata namun digunakan sebagai kata penghubung dari kata sebelum
namun maka tanda koma dibubuhkan pada setelah “..namun,..”. Jika kata namun
digunakan pada setelah titik(memulai kalimat baru dengan kata namun) maka tanda
koma di gunakan sebagai jeda pada kata setelah namun “.Namun,...”
Pertanyaan kelima
diajukan kembali oleh Lintang Harwina yaitu tentang penggunaan tanda (,) yang
benar pada kalimat: Namun, ternyata ia tidak datang ke pesta padahal aku
mencarinya. Jawaban yang benar ialah tidak ada tanda (,) setelah kata “padahal”
karena sudah ada tanda (,) setelah kata “namun”. Penggunaan tanda koma pada
kata setelah padahal seharusnya tidak dibubuhi karena tanda koma setelah namun
sudah cukup untuk mewakili jeda pada kalimat tersebut.
Pertanyaan
keenam diajukan kembali oleh Suci Nata yaitu tentang penggunaan kata “namun”
sebaiknya digunakan pada awal atau tengah kalimat. Jawaban dari pertanyaan ini
adalah tergantung dari kalimat itu sendiri. Jiika di tengah, berarti sebagai penghubung antar kalimat.
Sedangkan, jika diawal berarti sebagai awalan kalimat.
Pertanyaan
ketujuh diajukan oleh Nur Ega yaitu tentang penggunaan tanda (;) pada bilangan
desimal. Contohnya: 0,3 ; 0,5 ; 0,7 ; 0,9. Jawaban pertanyaan ini adalah
penggunaan tanda (;) sebagai perincian jika tanda (,) sudah ada atau sudah
dipakai dalam suatu kalimat.
Pertanyaan terakhir diajukan oleh Dyah
Putri tentang poin 12. Pertanyaannya adalah apa yang dimaksud dari kata
“membatasi” yang terdapat dalam penjelasan di poin tersebut. Maksud dari poin 12 tersebut adalah kata sesuai
dan tergantung dengan penggunaan tanda koma. tanda koma
pada kalimat ini digunakan untuk keterangan yang berada pada sebelum objek dan
mengapitnya.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanda baca dapat
memengaruhi pembacaan suatu kalimat dan arti dari kalimat tersebut.
Dalam menerapkan
tanda baca, kita harus mengikuti aturan-aturan yang berlaku untuk
meminimal
kesalahan-kesalahan yang akan terjadi. kesalahan tersebut, pada akhirnya, akan
ditiru oleh orang-orang yang akan menggunakan makalah tersebut sebagai referensi
dalam penulisan sebuah karya ilmiah. Hal itu tentunya akan menyebabkan suatu
kekacauan bagi tata bahasa Indonesia karena semakin banyak orang yang meniru kesalahan-kesalahan
tersebut. Banyak generasi mendatang yang tidak mengetahui cara penggunaan tanda
baca yang benar. Maka dari itu, pembelajaran dan pemahaman mengenai tanda baca terutama
tanda koma dan titik koma sangatlah penting karena sangat berpengaruh bagi
masyarakat dan dalam penulisan Bahasa Indonesia dengan laras ilmiah.
B. Saran
Kesalahan
tanda baca yang disebabkan oleh penulis disebabkan kurangnya pengetahuan tentang
tanda baca. Maka dari itu, sebagai pelajar yang baik, sebaiknya mempelajari dan
mendalami cara-cara penggunaan tanda baca yang baik dan benar. Misalnya, dengan
membaca buku mengenai EYD.
Mempelajari
tanda baca harus dimulai sejak dini agar kelak dapat menggunakan tanda baca dengan
baik dan benar. Penggunaan pada tanda baca koma dan titik koma masih sering
ditemukan kesalahan yang harus diperbaiki.maka sebaiknya dengan membaca makalah
ini dan mendengarkan presentasi dari kelompok 5 penggunaan tanda titik koma dan
koma dalam kehidupan sehari-hari semakin baik.
DAFTAR PUSTAKA
Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik
Indonesia. 2010. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
& Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Yrama Widya: Bandung.
Jupriono, D.2012. Bahasa Indonesia
dalam Karya Tulis Ilmiah. Penerbit untag 1945: Surabaya.
Wikipedia. Disunting April 2014. id.m.wikipedia.org/wiki/tanda_baca.
Diakses pada tanggal 7 Mei 2014, pukul 19.33.
LAMPIRAN
Pertanyaan dan Jawaban
1.
Namun,...
apakah tanda koma dalam hal ini diperbolehkan atau tidak? Jika diperbolehkan maka termasuk poin yang mana? (Eka Riza Umami)
apakah tanda koma dalam hal ini diperbolehkan atau tidak? Jika diperbolehkan maka termasuk poin yang mana? (Eka Riza Umami)
2.
Apakah penggunaan (;) termasuk dalam
penggunaan di karya ilmiah? Jelaskan dan berikan contoh lainnya. (Gita Ayu
Ambarwati)
3.
Kalau ada undangan, saya akan datang. Termasuk dalam kategori apa dan
kenapa harus menggunakan tanda koma sebelum kata saya? (Lintang Harwina)
4.
Penggunaan tanda koma pada kata namun
digunakan pada sebelum kata namun atau pada setelah kata namun? (Suci Nata
Kusuma)
5.
Contoh kalimat: Namun, ternyata ia tidak
datang di pesta itu padahal, aku mencarinya.
penggunaan tanda koma pada kalimat itu ada dua,apakah hal itu diperbolehkan? (Lintang Harwina)
penggunaan tanda koma pada kalimat itu ada dua,apakah hal itu diperbolehkan? (Lintang Harwina)
6.
Menyambung dari pertanyaan lintang
harwina sebaiknya penggunaan tanda koma itu di awal setelah namun atau pada
akhir setelah kata padahal? (Suci Nata Kusuma)
7.
0,5 ; 0,7 ; 0,8
Apakah tanda titik koma tersebut baku pada penulisan laporan ilmiah karena sudah terdapat tanda koma? (Nur Ega)
Apakah tanda titik koma tersebut baku pada penulisan laporan ilmiah karena sudah terdapat tanda koma? (Nur Ega)
8.
Pada keterangan fungsi tanda koma di
poin 12 yaitu mengapit
keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Maksud dari membatasi adalah? (Dyah Putri Larasati)
Jawaban:
1.
Penggunaan tanda koma setelah kata namun diperbolehkan. Hanya saja penggunaan
tanda koma ini dengan catatan harus ada kalimat yang mendahuluinya dan di
akhiri dengan tanda titik. Tanda koma pada penggunaan namun, digunakan sebagai
jeda dalam membaca.
contohnya: Dia sedang pergi keluar tadi siang. Namun,ia meninggalkan kunci lemarinya di atas sofa.
contohnya: Dia sedang pergi keluar tadi siang. Namun,ia meninggalkan kunci lemarinya di atas sofa.
2.
Tanda titik koma (;) merupakan tanda
yang baku dalam sebuah karya ilmiah. Tanda ini biasanya digunakan pada saat
mendeskripsikan beberapa kejadian yang
berlangsung di 1 waktu. Maka tanda ini dapat digunakan pada penulisan bahasa
Indonesia laras ilmiah misalnya dalam menulis sebuah laporan mengenai
pembahasan apa yang dilakukan pada praktikum.
contoh: Sementara labu pemisah dicuci ; kami mengekstraksi betakarotein pada labu lainnya.
contoh: Sementara labu pemisah dicuci ; kami mengekstraksi betakarotein pada labu lainnya.
3.
Kalau ada undangan, saya akan datang.
Ini termasuk dalam penggunaan tanda koma yang dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Yang bertindak sebagai induk kalimat adalah saya akan datang. Dan kata
keterangan adalah kalau ada undangan, hal ini berperan sebagai anak kalimat
yang berhubungan dengan induk kalimat. Artinya jika anak keterangan tidak
dipisah dengan tanda koma maka akan menyebabkan keambiguan.
4.
Jika tanda koma digunakan sebagai kata
penghubung dari kata sebelum namun maka tanda koma dibubuhkan pada setelah
“..namun,..”. Jika kata namun digunakan pada setelah titik(memulai kalimat baru
dengan kata namun) maka tanda koma di gunakan sebagai jeda pada kata setelah
namun “.Namun,...”
contoh:
contoh:
Saya
sudah datang ke pesta, namun ternyata ia tidak datang ke pesta tersebut.( kata
namun digunakan sebagai penghubung maka dibubuhi tanda koma sebelum kata
namun).
Namun, dibalik pesta yang sederhana itu ternyata ada hal yang unik. (tanda koma digunakan sebagai jeda)
Namun, dibalik pesta yang sederhana itu ternyata ada hal yang unik. (tanda koma digunakan sebagai jeda)
5.
Namun, ternyata ia tidak datang di pesta
itu padahal, aku mencarinya.
penggunaan tanda koma pada kalimat itu ada dua. Penggunaan tanda koma pada kata setelah padahal seharusnya tidak dibubuhi karena tanda koma setelah namun sudah cukup untuk mewakili jeda pada kalimat tersebut.
penggunaan tanda koma pada kalimat itu ada dua. Penggunaan tanda koma pada kata setelah padahal seharusnya tidak dibubuhi karena tanda koma setelah namun sudah cukup untuk mewakili jeda pada kalimat tersebut.
6.
Menyambung jawaban untuk pertanyaan di
atas maka sebaiknya tanda koma dihilangan pada penggunaan setelah kata padahal
dan tetap digunakan pada setelah kata namun.
7.
0,5 ; 0,7 ; 0,8
tanda titik koma tersebut baku pada penulisan laporan ilmiah hal ini karena tanda titik koma (;) digunakan sebagai tanda perincian dari beberapa keterangan yang berkelanjutan.
tanda titik koma tersebut baku pada penulisan laporan ilmiah hal ini karena tanda titik koma (;) digunakan sebagai tanda perincian dari beberapa keterangan yang berkelanjutan.
8.
Pada keterangan fungsi tanda koma di
poin 12 yaitu mengapit
keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Maksud dari tidak membatasi adalah,tidak membatasi keterangan apa saja dari
sesuatu yang akan diterangkan.
Contoh:
pengurus Wikipedia favorit
saya, Borgx, pandai sekali.
tanda koma pada kalimat ini digunakan untuk keterangan yang berada pada sebelum objek dan mengapitnya.
tanda koma pada kalimat ini digunakan untuk keterangan yang berada pada sebelum objek dan mengapitnya.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletePraktisi pendidikan di bidang sastra bahasa yang sudah pasti berpendidikan secara ilmu maupun akal sewajarnya mampu menerapkan ilmunya di keseharian. Lisan dan tulisan adalah cerminan dari buah akal pikiran dan ilmu orang tersebut. Apabila hasil buahnya bagus, tentu dia terbukti berpendidikan bagus. Namun bagaimana jika hasil buahnya jelek, tetapi orang tersebut adalah seorang calon ahli bahasa. Tentu hal yang mengecewakan.
ReplyDelete